Dalam dunia manusia ini, memang tidak serta merta kita dapat melihat fungsi
dari vektor tersebut. Namun, fungsi itu ada dan itulah sebabnya mata
pelajaran/mata kuliah ini tetap dipelajari. Fungsi-fungsi tersebut antara lain
yaitu:
- Sarana transportasi darat, laut, maupun udara masing-masing memiliki peluang yang sama untuk terjadinya kecelakaan. Apabila kecelakaan teradi di tengah lautan lepas tentunya kapal yang mengalami kerusakan hars dibawa ke pelabuhan terdekat untuk segera diperbaiki. Untuk menarik kapal tersebut dibutuhkan dua buah kapal dengan dilengkapi kawat baja. Agar kapal dapat sampai ke pelabuhan yan dituju dan posisi kapal selama perjalanan tetap stabil besar gaya yang dibutuhkan oleh masing-masing kapal penarik dan sudut yang di bentuk oleh kawat baja harus diperhitungkan dengan cermat.
- Dalam Navigasi, vektor berpengaruh besar terhadap keberadaan suatu lokasi ditinjau dari tempat yang bergerak (kendaraan atau lainnya). Teknologi ini disebut Global Positioning System atau GPS. Dimana sistem ini memberitahukan lokasi di permukaan bumi walaupun tempatnya bergerak. Sehingga, suatu kendaraan dapat tahu keberadaannya dan dimana lokasi tujuannya. Karena itu vektor sangat berperan penting dalam Navigasi contohnya vector yang digunakan untuk Sistem Navigasi Pesawat Terbang. Semua pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak tersesat dalam melakukan penerbangan. Panel-panel instrument navigasi pada kokpit pesawat memberikan berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai dari informasi tentang arah dan ketinggian pesawat. Pengecekan terhadap instrument sistem navigasi harus seteliti dan seketat mungkin. Sebagai contoh kejadian yang menimpa pesawat Adam Air pada bulan pebruari 2006 sewaktu menjalani penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Hasanudin di Makasar. Ketidaktelitian pihak otoritas penerbangan yang mengijinkan pesawat Adam Air terbang dengan sistem navigasi yang tidak berfungsi menyebabkan Pesawat Adam Air berputar-putar di udara tanpa tahu arah selama tiga jam, sebelum mendarat darurat di bandara El Tari Nusa Tenggara Timur. Kesalahan akibat tidak berfungsinya system navigasi adalah kesalahan yang fatal dalam dunia penerbangan. Sanksi yang diberikan adalah dicabutnya ijin operasi bagi maskapai penerbangan yang melanggar. Vektor menyatakan arah dan besar suatu besaran. Jurusan tiga angka, Analisi ruang, Navigasi penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan vektor untuk keperluan itu. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris yang sudah dikalibrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran manual atau digital. Keluaran itu dapat dibaca pada pada alat ukur yang menera besar dan arah secara bersamaan, sehingga bermanfaat bagi orang yang memantaunya. Pernahkah Kamu naik pesawat terbang? Antara penumpang dan pilot dan copilot di ruang kemudi dipisah dengan sekat. Tujuannya agar pilot dapat berkonsentrasi mengemudikan pesawat. Pernahkah Kamu bayangkan pesawat terbang di malam hari? Bagaimana pilot mengemudikan pesawat terbang di malam hari. Dengan sistem vektor yang dikalibrasikan dengan komputer navigasi pesawat pilot dapat memantau arah tujuan pendaratan pesawat. Jadi tidak pernah sebuah pesawat nyasar ke lain tempat
- Dalam sains komputer vektor digunakan untuk pembuatan gravis. Grafis adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai koordinat. Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu koordinat x dan y. Grafis vektor adalah objek gambar yang dibentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan rumusan matematika tertentu. Contoh software yang menggunakan vektor adalah CorelDRAW dan Adobe Illustrator. Dalam software komputer seperti AutoCAD, Google SketchUp dll, terdapat penghitungan vektor yang terkomputerisasi. Program tersebut berfungsi sebagai penggambar rancangan bangunan 3D sebelum membangun bangunan sebenarnya. Dalam progeam tersebut terdapat tiga sumbu, sumbu X, sumbu Y dan sumbu Tegak (3 dimensional).
- Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin.
- Saat perahu menyebrangi sungai, makan kecepatan perahu yang sebenarnya merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
- Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya, sebenarnya arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali dari kedua unjung busur tersebut.
- Metode vektor juga diaplikasikan terhadap seseorang yang sedang bermain layang-layang. Sehingga arah layang-layang yang sedang terbang tidak lurus terhadap orang yang memegang tali layangan. Dengan demikian orang tersebut dapat melihat layangan lebih jelas karena ada pengaruh vektor.
- Pada saat seorang anak bermain jungkat-jungkit, pada bidang miring menggunakan gaya vektor, sehingga anal tersebut tidak jatuh dari bidang miring itu.
- Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan komputer navigasi.
Lalu, apa hubungan dari vektor satuan tersebut dengan ATC (Air Traffic Controller)?
Tentu saja , vektor satuan memiliki hubungan dengan ATC karena vektor satuan digunakan sebagai alat bantu untuk lalu lintas pesawat. Apa itu ATC? ATC adalah adalah profesi yang memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara terutama pesawat udara
untuk mencegah antarpesawat terlalu dekat satu sama lain, mencegah
tabrakan antarpesawat udara dan pesawat udara dengan rintangan yang ada
di sekitarnya selama beroperasi. ATC atau yang disebut dengan Air Traffic Controller juga berperan dalam pengaturan kelancaran arus lalu lintas, membantu Pilot
dalam mengendalikan keadaan darurat, memberikan informasi yang
dibutuhkan pilot (seperti informasi cuaca, informasi navigasi
penerbangan, dan informasi lalu lintas udara). ATC adalah rekan terdekat
pilot selama di udara, peran ATC sangat besar dalam tercapainya tujuan
penerbangan. Semua aktivitas pesawat di dalam Manoeuvring Area diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari ATC, yang kemudian ATC akan memberikan informasi, instruksi, Clearance/mandat
kepada Pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan, semua
komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan memenuhi
aturan. Selain itu hubungan vektor satuan dengan ATC sangat erat dikarenakan vektor satuan yang memiliki arah sehingga hal tersebut sangat di butuhkan dalam ATC.
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Kecepatan, percepatan, tekanan, momentum dan sebagainya adalah contoh-contoh besaran
vektor. Penulisan vektor dengan vektor satuan mempermudah pengertian tentang
arah vektor itu. Beberapa vektor dapat dijumlahkan maupun dikalikan.
Dalam pesawat antara penumpang, pilot dan capilot di ruang kemudi dipisah
dengan sekat. Tujuannya agar pilot dapat berkonsentrasi mengemudikan pesawat.
Apabila pesawat terbang di malam hari, pilot mengemudikan pesawat dengan sistem vektor yang dikaligrasikan
dengan komputer navigasi pesawat, pilot dapat memantau arah tujuan pendaratan pesawat. Jadi tidak pernah
sebuah pesawat nyasar ke lain tempat.
Gambar Jurusan Tiga Angka
Pada jurusan tiga angka di atas menggambarkan arah tiga kota yang menjadi
rute penerbangan pesawat. Kota 2 berarah 215° dari kota 1, kota 3 berarah 300° dari kota 2 dan kota 1 berarah 079° dari kota 3. Jurusan tiga angka merupakan pelajaran vektor yang
menyatakan arah dan besar perpindahan. Jurusan tiga angka, analisis ruang,
navigasi penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan vektor untuk keperluan
itu. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris yang sudah
dikaligrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran manual digital. Keluaran itu dapat dibaca pada alat
ukur yang menera besar dan arah secara bersamaan, sehingga bermanfaat bagi
orang yang memantaunya.
A. Sistem
Navigasi Pesawat Terbang
Semua
pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak tersesat
dalam melakukan penerbangan. Panel-panel instrument navigasi pada kokpit
pesawat memberikan berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai dari
informasi tentang arah dan ketinggian pesawat. Pengecekan terhadap instrument
sistem navigasi harus seteliti dan seketat mungkin.
Sebagai
contoh kejadian yang menimpa pesawat Adam Air pada bulan pebruari 2006 sewaktu
menjalani penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Hasanudin di
Makasar. Ketidaktelitian pihak otoritas penerbangan yang mengijinkan pesawat
Adam Air terbang dengan sistem navigasi yang tidak berfungsi menyebabkan
Pesawat Adam Air berputar-putar di udara tanpa tahu arah selama tiga jam,
sebelum mendarat darurat di bandara El Tari Nusa Tenggara Timur. Kesalahan
akibat tidak berfungsinya system navigasi adalah kesalahan yang fatal dalam
dunia penerbangan. Sanksi yang diberikan adalah dicabutnya ijin operasi bagi
maskapai penerbangan yang melanggar.
B. Fasilitas Navigasi
di Bandara
Fasilitas
Navigasi dan Pengamatan adalah salah satu prasarana penunjang operasi bandara.
Fasilitas ini dibagi menjadi dua kelompok peralatan, yaitu:
1.
Peralatan Pengamatan Penerbangan
Peralatan
pengamatan penerbangan terdiri dari:
·
Primary
Surveillance Radar (PSR)
PSR merupakan peralatan untuk
mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada di sekelilingnya
secara pasif, dimana pesawat tidak ikut aktif jika terkena pancaran sinyal RF
radar primer. Pancaran tersebut dipantulkan oleh badan pesawat dan dapat
diterima di system penerima radar.
·
Secondary
Surveillance Radar (SSR)
SSR merupakan peralatan untuk
mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada di sekelilingnya
secara aktif, dimana pesawat ikut aktif jika menerima pancaran sinyal RF radar
sekunder. Pancaran radar ini berupa pulsa-pulsa mode, pesawat yang dipasangi
transponder, akan menerima pulsa-pulsa tersebut dan akan menjawab berupa
pulsa-pulsa code ke system penerima radar.
·
Air
Traffic Control Automation (ATC Automation)
ATC Automation terdiri dari RDPS,
FDPS. ADBS-B Processing dan ADS-C Processing.
·
Automatic
Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) dan Automatic Dependent Surveillance Contract (ADS-C)
ADS-B dan ADS-C merupakan teknologi
pengamatan yang menggu-nakan pemancaran informasi posisi oleh pesawat sebagai
dasar pengamatan.
·
Airport
Survace Movement Ground Control System (ASMGCS)
·
Multilateration
·
Global
Navigation Satellite System
Bagan Alur Sistem Navigasi dan Pengamatan
Penerbangan
2. Peralatan
Rambu Udara Radio
Peralatan
Rambu Udara Radio, yaitu Peralatan navigasi udara yang berfungsi memberikan
signal informasi berupa Bearing (arah) dan jarak pesawat terhadap Ground
Station, yang terdiri dari peralatan:
·
Non
Directional Beacon (NDB)
Fasilitas navigasi penerbangan yang
bekerja dengan menggunakan frekuensi rendah (low frequency) dan dipasang
pada suatu lokasi tertentu di dalam atau di luar lingkungan Bandar udara sesuai
fungsinya.
·
VHF
Omnidirectional Range (VOR)
Fasilitas navigasi penerbangan yang
bekerja dengan menggunakan frekuensi radio dan dipasang pada suatu lokasi
tertentu di dalam atau di luar lingkungan Bandar udara sesuai fungsinya.
·
Distance
Measuring Equipment (DME)
Alat bantu navigasi penerbangan yang
berfungsi untuk memberikan panduan/informasi jarak bagi pesawat udara dengan
stasiun DME yang dituju (Stant range distance). Penempatan DME pada umumnya
berpasangan (collocated) dengan VOR atau Glide Path ILS yang ditempatkan di
dalam atau di luar lingkungan bandara tergantung fungsinya.
C.
Sistem
Autopilot
Pilot otomatis
(Bahasa Inggris: Autopilot) adalah sistem mekanikal, elektrikal, atau
hidrolik yang memandu sebuah kendaraan tanpa campur tangan dari manusia.
Umumnya pilot otomatis dihubungkan dengan pesawat, tetapi pilot otomatis juga
digunakan di kapal dengan istilah yang sama.
Sistem
pilot otomatis pertama diciptakan oleh Sperry Corporation tahun 1912.
Lawrence Sperry (anak dari penemu ternama Elmer Sperry) mendemonstrasikannya
dua tahun kemudian pada 1914 serta membuktikan kredibilitas penemuannya itu dengan
menerbangkan sebuah pesawat tanpa disetir olehnya.
Pilot
otomatis menghubungkan indikator ketinggian menggunakan giroskop dan kompas
magnetik ke rudder, elevator dan aileron. Sistem pilot otomatis tersebut dapat
menerbangkan pesawat secara lurus dan rata menurut arah kompas tanpa campur
tangan pilot, sehingga mencakup 80% dari keseluruhan beban kerja pilot dalam
penerbangan secara umum. Sistem pilot otomatis lurus-dan-rata ini masih umum
sekarang ini, lebih murah dan merupakan jenis pilot otomatis yang paling
dipercaya. Sistem tersebut juga memiliki tingkat kesalahan terkecil karena
kontrolnya yang tidak rumit.
Awak pesawat yang bekerja di dalam
pesawat Boeing 777 hanya mengawasi dan mengecek sistem autopilot, karena semua
peralatan beroperasi secara otomatis
Instrumen yang ada di kokpit pesawat dengan
jumlah
dan fungsi
yang bermacam-macam
D. Kontrol Lalu Lintas Udara
Segala
aktifitas pengaturan lalulintas udara dikendalikan dari ruang air traffic
control. Ruang Air Traffic Control sendiri terdiri dari empat unit
tugas yaitu :
Aktifitas di ruangan Air Traffic Control
1.
Data
Analyzing Room
2.
En-route
Control Unit
3.
Pilot
Unit
4.
Terminal
Control Unit
Pada ruang Air Traffic Control
bekerja para petugas pengatur lalulintas udara (Air Traffc Controller)
yang bertugas memantau dan mengarahkan lalulintas pergerakan semua pesawat yang
terpantau di angkasa. Dalam menjalankan tugasnya, para petugas pengatur
lalulintas udara memantau pergerakan pesawat dari alat Air Traffic Control
Display.
E. Sistem
Pendaratan Pesawat (Instrument Landing System)
Sistem pendaratan pesawat adalah suatu sistem peralatan yang ada di Bandar Udara yang
digunakan untuk memandu pesawat dalam melakukan pendaratan dengan aman dan
lancar. Sistem Pendaratan Pesawat menggunakan dua transmisi. Transmisi
yang pertama berfungsi untuk memandu pesawat menuju landasan pacu, sedangkan transmisi
yang kedua menginformasikan tentang ketinggian pesawat dari landasan pacu.
Instrument Landing System
F. Alur Pendaratan Pesawat Terbang
Setelah
memberi tahu pada bandara yang dituju, awak pesawat menunggu instruksi dari
petugas Air Traffic Control. Pesawat akan diarahkan oleh Instrument
Landing System melaui radio beacon untuk menentukan arah pendaratan agar
tepat pada tengah tengah landasan pacu.
Alur
Pendaratan Pesawat
G. Ground Controlled Approach
Pesawat yang terpantau radar akan
diarahkan oleh operator Ground Controlled Approach tentang petunjuk
pendaratan pesawat terbang, dengan tujuan pesawat dapat mendarat dengan aman.
Pekerjaan ini menuntut konsentrasi yang tinggi dari operatornya, sehingga
diperlukan kerja shift karena bandara beroperasi 24 jam.
Bagus sekali nilai 100.Siip
BalasHapus